"Lo berfikir, seakan besok lo akan jadi orang besar. Ckckck. Kadang kita harus membatasi fikiran kita teman" Senyumnya makin lebar dan kini ia makin bersemangat. "Heii, ini yang terbaik. Kau tahu, mungkin memang agak sedikit gila. Tapi, bukankah terkadang, fikiran yang aneh, itu yang briliant? Apa salahnya kita untuk bermimpi?" Jelasnya sambil menatap sahabat karibnya itu. Ada pelangi ada mimpi ada cinta juga harapan, serta semangat di mimpinya. Melihat hal itu, sahabatnya kini mencoba sedikit lebih lunak. "Baiklah, kita buat janji." Kini ia mencoba membuka impiannya juga. Kemudian meneruskan. "Kita buat janji. 10 tahun lagi kita akan bertemu kembali. Selama 10 tahun tanpa kontak dan tanpa saling melihat. Kita akan berusaha masing-masing. Kita akan berusaha mati-matian untuk mencapai mimpi kita. Selama sepuluh tahun, kita akan berpisah kemudian bersaing dengan manusia-manusia asing. Kita akan kejar, kita akan raih, kita akan capai mimpi kita. ...