kepada jiwa, yang kini kehadirannya sangat dinanti...

"daun yang jatuh tidak pernah membenci angin"
perumpamaannya seperti itu.
ternyata seperti ini kehidupan. kau berjalan.... tidak selamanya akan selalu lancar.
kau butuh berhenti, berlelah sejenak. lalu menengok ke belakang.
lihatlah.... apa yang tlah kau korbankan...
lalu lihatlah... apa yang tlah kau dapatkan...
terkadang,... jika kau mengingat potongan kecil masa lalumu yang kelam... kehidupan masa lalu yang amat ingin kau singkirkan....
kau akan berfikir, "mengapa hal itu terjadi" atau "kenapa dulu hidupku seperti itu"
tapi... seperti inilah kawan...
inilah kehidupan...
terkadang Allah menghadirkan manis pahit bergantian, bukan tanpa alasan...
jika kau fikir...
dia telah memberi kebahagiaan dan kesedihan secara seimbang.
tentu tidak selamanya kau kan terus bersedih...
dan tentu tak selamanya kau kan selalu bahagia...
tapi kawan....
jika ujian datang....
ingatkan saja pada hati dan jiwa...
"hal ini datang, karena cinta-Nya"
Dia sedang menguji.....
karena setelah ini.... akan ada kebahagiaan lain yang menanti....
kalaupun harus berjalan sendiri......
tanpa seorangpun yang menemani....
melangkahlah. karena matahari pun bisa berdiri, karena tak ada yang mampu menghalaunya...
walaupun kau harus meninggalkan semua yang kau cintai... merelakan mereka yang pergi...
dan mengikhlaskan semua terpaan hidup yang menyayat hati...
meskipun batin meringis..... jiwa lemas tak mampu berdiri....
atau kebimbangan dan keputus asaan yang terlanjur mengisi...
hadapilah dengan ikhlas dan tenang...
iman mu sedang di uji...
apakah kau tahu kenapa kau diuji?
itu karena Dia ingin mengangkat derajatmu agar setara dengan kaum terpuji...
lalu menghadiahkanmu dengan kebahagiaan yang tak di sangka-sangka...
dia akan memudahkan urusanmu... melancarkan jalanmu...
aku tahu kawan....
barangkali terbesit kalimat di hatimu...
"mengapa harus aku yang di uji... mengapa bukan dia yang lain saja?"
aku tahu... menerima ujian hidup amatlah tidak mudah...
takdir setiap orang memang berbeda-beda...
tapi sesungguhnya, tersimpan satu keistimewaan dibalik ujian...
jika kau mampu menghadapinya. mengikuti alur perjalanan dengan ikhlas dan sabar..
maka bisa jadi, musibahmu itu akan menjadi sebuah nikmat...
bahkan kau akan bersyukur karenanya....
musibah.... yang mampu menyadarkanmu.... menjadikan mu ingat dan mendekatkan mu kepada Allah, itulah sebaik baik ujian...
apalah arti nikmat jika itu sama sekali tidak mengundang ridho-Nya...
apalah arti harta kekayaan jika itu sama sekali tak disukai oleh-Nya...
bahkan aku sempat berfikir.....
"kesenangan hanya akan membuatku lupa lalu menjauh dari-Nya."
dan sekarang aku mengalaminya.
dan sekarang aku memercayainya.
tatkala saat Dia memberikanku kesenangan hidup yang membahagiakan hati...
lalu memberi amanah amanah yang seharusnya aku patuhi...
lalu menghadirkan seseorang yang harusnya ku kasihi....
dan tak berambisi selalu menjaga gejolak hati yang tak mampu di tangkisi...
ternyata egoku tak sejalan dengan prinsip laluku...
ternyata nafsu tak mampu di rayu dan keinginan demi keinginan pun ku lalui...
aku selalu berkata nanti dan nanti. inshaAllah dan inshaAllah.
entah kapan entah sampai kapan.
aku berubah tak terkendali...
karna menuruti nafsu dan ego diri...
aku lupakan sejenak 'aku' yang dulu...
dan menjadi aku yang 'baru'
lalu... benar saja...
setelah waktu-waktu yang berlalu....
setelah jatah 'kesenangan' itu terenggut masanya...
kau tahu kisah selanjutnya?
iya... benar saja...
janji Allah itu pasti. dan akan terjadi.
semua hilang. semuanya menghilang.
kini apa yang tersisa?
hanya sebuah penyesalan dan kesedihan mendalam...
ini.... apa namanya.....
kekesalan tak ada guna..
air mata... terbuang sia-sia...
masih pantaskah label "hamba" ku sandang?
masih pantaskah ku menatap jalan dengan raut wajah bimbang?
lalu kini sekali lagi, Dia yang maha pengasih memberi kehangatan...
Dia merengkuh diriku erat dan memberiku semangat kekuatan...
Dia hadirkan kembali seseorang itu untuk membantuku mencari ringkasan qalam...
dia seseorang itu... memang tak kenal lelah memberiku kata-kata hidayatullah...
dia itu.... teman yang benar benar teman...
selalu berbicara langsung jika perbuatan ku bersimpangan...
selalu mengajakku pada kebaikan...
dan tentunya, selalu menghadirkan senyuman, cinta, dan kasih sayang... walau dalam jarak yang berjauhan...
dia yang ku kasihi itu... sekarang adalah pendamping setia ku...
yang selalu ku nanti, dengan rona merah di pipi...
yang ocehannya... dan gaya khas suara nya... selalu ku cari...
dia... salah satu yang membuatku bertahan disini...
yang membuatku semangat untuk slalu mengasah kemampuan diri...
lewat gelak candanya yang khas...
dan lewat manik matanya yang ku sukai......
sekarang barulah ku mengerti.....
bahwa dialah seorang fulanah yang ku cari selama ini.......

aku berharap persahabatanku dengannya akan selalu terjalin...
aku berharap bisa terus bersamanya walau harus menyelami rasa duka dan prihatin...
aku ingin terus bersamanya....
aku ingin terus mendampinginya...
kemanapun... dimanapun...

karena tujuan kami berdua sama....
ini semua.. adalah lillah karna-Nya..


temanku, sahabatku, cintaku karena-Nya,
Alfina saputri...

ana uhibbuki fillah...

cepatlah kau kembali....
dari luka sedih sakit hati...

sahabatku....

aku menantimu... akan selalu menunggumu...

cepatlah kemari...

tangan kosong ini selalu menanti...

ya ukhti yang di rahmati...

kebahagiaan menyertaimu...
keberkahan dan keselamatan selalu bersama denganmu... dengan keluargamu...

kaulah penerus ibnu batuta yang di rahmati...
dan akulah pendampingmu yang setia...

kemanapun kau pergi....
tetaplah menjadi....
alfina saputri yang ku cintai....



               kamis, 17 maret 2016

   dengan penuh cinta dan kasih...
  

rhn.

Komentar

Posting Komentar

Nama. :
Email :
Komentar :

Postingan populer dari blog ini

Pilihan yang akan merubah hidup(ku)

(mencoba) membersamakanmu dengan nya.

remember my sweet moments